Pemenang Tidak Melakukan Hal-hal Yang Berbeda, Mereka Melakukan
Hal-hal Yang Sama Dengan Cara Yang Berbeda.
Tulisan ini mengubah berpikir positif menjadi sikap, ambisi, dan tindakan.
Dan, tulisan ini membawa Anda kepada kemenangan. Langkah-langkah yang ditawarkan dalam tulisan ini mudah untuk dibaca, praktis,
dan memiliki pendekatan yang masuk akal yang membawa Anda dari cara berpikir lama ke cara berpikir kontemporer.
“Anda Pasti Menang”, saduran dari buku yang berjudul You
Can Win yang ditulis oleh Shiv Khera, pendiri Qualified Learning Systems Inc, Amerika Serikat, yang juga adalah seorang
pendidik, konsultan bisnis, pengusaha berhasil, dan pembicara yang paling dicari, membantu membuang jauh-jauh kebingungan
kita dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari dan membuat nilai-nilai yang kita anut menjadi lebih jelas.
Tulisan ini membantu para pribadi memiliki kepercayaan diri dengan menguasai
langkah-langkah tertentu agar mampu berpikir positif, berhasil dengan cara mengubah kelemahan-kelemahan menjadi kekuatan-kekuatan,
memperoleh kepercayaan dengan cara melakukan hal yang benar dengan alasan yang tepat, mengambil inisiatif memegang kendali
hal-hal yang terjadi di sekitar kita bukan membiarkannya menguasai hidup kita, membangun kepercayaan dengan mengembangkan
sikap saling menghargai dengan semua orang yang berada di sekitar kita, dan menghasilkan lebih banyak prestasi dengan menyingkirkan
rintangan-rintangan agar kita selalu bekerja efektif. Berikut ini adalah intisari dari hanya beberapa elemen penting dalam
You Can Win.
Hiduplah seorang pria yang bermata pencaharian menjual balon di sebuah
pasar raya. Dia memiliki berbagai macam warna balon dan di antaranya adalah merah, kuning, biru, dan hijau. Bila penjualannya
lesu, dia akan melepaskan balon berisi helium ke udara dan bila anak-anak menyaksikan balon itu mengudara, banyak dari mereka
akan membelinya. Mereka akan menghampirinya, membeli balonnya, dan penjualannya bergeliat lagi.
Proses ini diulang-ulang sepanjang hari. Suatu waktu, dia merasakan seseorang
menarik jaketnya. Dia berbalik dan melihat seorang anak laki-laki kecil yang kemudian bertanya, “Jika Anda melepaskan
balon berwarna hitam, dapatkah balon itu juga mengudara? Tergerak oleh keingintahuan anak ini, pria penjual balon itu menjawab,
“Nak, bukan warna balonnya, melainkan apa yang ada di dalam balon itu (baca: helium) yang membuat balon itu terbang
menembusi udara.”
Hal yang sama juga terjadi dalam hidup kita. Yang ada di dalam diri kita
itulah yang menentukan. Yang ada di dalam diri kita yang membuat kita mampu melejit ke atas di dalam hidup kita ini adalah
sikap kita. Dan, ini membuat kita percaya bahwa keberhasilan seorang individu, organisasi, maupun negara bergantung
pada kualitas orang-orangnya. Inilah langkah pertama yang kita harus miliki bila kita ingin menang.
Yang kedua adalah sukses. Sukses bukanlah suatu kebetulan. Sukses
adalah hasil dari sikap kita dan sikap kita adalah pilihan. Dengan demikian sukses adalah pilihan bukan kebetulan.
Untuk sebagian orang sukses mungkin berarti kekayaan. Bagi orang lain
sukses adalah pengakuan, kesehatan, keluarga, kebahagiaan, kepuasan, dan ketenangan pikiran. Dari sini kita bisa berkesimpulan
bahwa sukses itu bersifat subyektif.
Menurut Earl Nightingale sukses adalah realisasi tujuan mulia yang berlangsung
terus-menerus. “Berlangsung terus-menerus” karena sukses adalah perjalanan bukan tujuan. Kita tidak pernah tiba
kepada sukses. Setelah kita memenuhi satu tujuan, kita mulai lagi dengan tujuan yang lain, dan yang lain, dan yang lain lagi.
“Realisasi” berarti pengalaman.
Kekuatan-kekuatan dari luar tidak mampu menjadikan Anda berhasil. Sukses
harus dirasakan dari dalam diri seseorang. Ini adalah faktor internal bukan eksternal. “Mulia” mengacu kepada
nilai sistem. Mulianya suatu tujuan menentukan kualitas perjalanan. Itulah arti sesungguhnya dari pemenuhan suatu tujuan.
Sukses tanpa pemenuhan adalah hampa. Dan, “tujuan” adalah faktor penting karena faktor ini menentukan arah tujuan.
Shiv Khera, penulis buku You Can Win ini percaya kepada dua dalil,
(i) sebagian besar manusia adalah orang baik tetapi mereka tidak mampu melakukan lebih baik; dan (ii) kebanyakan manusia sudah
tahu apa yang harus diperbuatnya tetapi mengapa mereka tidak melakukannya? Ternyata yang kurang adalah percikan --- motivasi.
Inilah hal ketiga untuk bisa menang dalam hidup. Banyak buku self-help
mengadopsi pendekatan mengajarkan apa yang harus dibuat. Shiv Khera percaya pada pendekatan yang berbeda dengan mengajukan
pertanyaan, “Mengapa Anda tidak melakukannya?”
Banyak orang mengerti apa yang harus dilakukan tetapi bila ditanya apakah
mereka melakukannya, jawaban mereka adalah tidak. Ini karena mereka tidak punya motivasi untuk melakukannya.
Motivasi terbesar datang dari sistem kepercayaan seseorang. Mereka harus
percaya pada apa yang mereka lakukan dan harus bertanggungjawab. Bila mereka menerima tanggungjawab atas perilaku dan tindakan
mereka, sikap mereka atas hidup menjadi positif. Mereka akan lebih produktif baik secara pribadi maupun profesional. Hidup
menjadi bermakna. Dan, motivasi yang dapat bertahan lama apabila orang melakukan sesuatu karena alasan mereka sendiri bukan
karena orang lain yang menghendaki mereka melakukannya.
Ilustrasi berikut ini mungkin menarik. Seorang pengemis sedang
duduk di stasiun kereta api dengan satu mangkuk penuh pensil. Seorang eksekutif muda melewatinya dan menjatuhkan satu dolar
ke dalam mangkuknya. Kemudian dia menaiki kereta. Tetapi sebelum pintu kereta tertutup, sesuatu menghampiri pikirannya dan
dia kembali kepada pengemis itu, mengambil sekumpulan pensil dan mengatakan, “Pensil-pensil ini seharga uang yang saya
berikan tadi. Pada dasarnya Anda adalah seorang pengusaha, sama halnya dengan saya,” dan kemudian diapun pergi.
Enam bulan kemudian, pengusaha muda tadi menghadiri sebuah pesta. Si
pengemis juga hadir dengan mengenakan jas dan dasi. Pengemisnya masih mengenal pebisnis muda itu, lalu mendekatinya dan berkata,
“Anda mungkin tidak mengenali saya tetapi saya tidak lupa dengan Anda.”
Dia kemudian berceritera peristiwa kecil yang terjadi enam bulan yang
lalu. Lalu kata eksekutif itu, “Sekarang Anda telah mengembalikan ingatan saya pada kejadian itu, dan terbayang saya
sekarang bahwa pada waktu itu kamu mengemis. Lalu sekarang apa pekerjaan Anda?” Jawab pengemis itu, “Anda mungkin
tidak mengerti apa yang Anda lakukan pada saya pada waktu itu.
Anda adalah orang pertama dalam hidup saya yang mengembalikan harga diri
saya. Kamu mengambil sekumpul pensil dan mengatakan, “Pensil-pensil ini seharga uang yang saya berikan tadi. Pada dasarnya
Anda adalah seorang pengusaha, sama halnya dengan saya,.” Setelah Anda pergi, saya lalu bertanya kepada diri saya sendiri
apa yang sedang saya lakukan di sini? Mengapa saya mengemis? Pada saat itu juga saya memutuskan untuk melakukan sesuatu yang
konstruktif dengan hidup saya. Saya mengemas tas saya, mulai bekerja dan jadilah saya seperti ini.
Apa yang berubah dalam hidup si pengemis tersebut? Yang berubah adalah
harga dirinya naik dan begitu juga kinerjanya. Inilah kekuatan luar biasa harga diri dalam hidup kita. Secara sederhana, harga
diri adalah apa yang kita rasakan tentang diri kita.
Pandangan kita tentang diri kita sendiri memengaruhi segala sesuatu,
mulai dari kinerja kita dalam bekerja, hubungan kita, dan peran kita sebagai orang tua sampai kepada pencapaian-pencapaian
kita dalam hidup. Harga diri adalah komponen penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan. Harga diri yang tinggi
mengarahkan kita kepada hidup yang bahagia, puas, dan bertujuan. Semoga.You Can Win / Shiv
Khera